Minggu, 18 Maret 2012

Diklat Mental Kedisiplinan (Part II)

Kami diberi waktu istirahat untuk makan snack. Terdiri dari 3 jenis kue, 1 buah dan segelas aqua gelas. Dan setiap peserta wajib menghabiskan semuanya, tidak boleh ada yang sisa. Jika ada teman yang tidak habis teman yang lain harus membantu menghabiskan.
Di sela-sela kegiatan berjalan, ada pula kegiatan nyemplung ke danau. Untuk perempuan berendem sebatas leher dan yang laki-laki sampai masuk seluruh kepalanya. Air danaunya kotor dan bikin gatal-gatal. Untuk perempuan yang sedang kejatuhan bintang (datang bulan) selamat dari acara berendem ini. Demikian pula ketika kami harus masuk ke saluran pengairan sawah dan tiarap di dalamnya, untuk yang kejatuhan bintang aman. Sedangkan yang lain sudah basah kuyup. Langkah semakin berat karena sepatu yang berat penuh air.

PENDADARAN
Malam hari tgl 7 Maret 2012 seluruh peserta diperbolehkan tidur pada pukul 22.00. Setelah seharian beraktivitas yang sangat melelahkan dan menguras tenaga, semua peserta pun tidur dengan nyenyaknya. Peserta yang bertugas jaga serambi tetap terjaga.
Setelah bersih-bersih dan berganti pakaian kemudian kami semua tidur di velbed masing-masing. Sekitar pukul 00.00 terdengar bunyi tembakan dan alarm. Kami yang tengah tertidur terkejut dan panik. Ruang tidur sudah gelap karena lampu dimatikan oleh pelatih. Terdengar teriakan pelatih yang menyuruh kami segera berkumpul di depan barak dalam keadaan berseragam lengkap. Kami yang baru bangun dengan keadaan bingung mencari seragam dan perlengkapan di tengah kegelapan.
8..7..6..5..4...
Pelatih mulai menghitung. Kami harus sudah siap ketika hitungan mereka habis.
Kami yang di barak putri masih grasak-grusuk. Sebagian besar belum mengenakan seragam dan perlengkapan dengan lengkap. Aku pun malah memakai sepatu kets, bukan sepatu PDL. Dan baru memakai kerudung ketika sudah di depan pintu barak. Yang lain ada yang belum menemukan seraagamnya, masih berkostum tidur. Seorang teman malah lupa belum memakai jilbab. Hanya ada satu orang yang berseragam lengkap kala itu. Kemudian kami diberi kesempatan selama 5 detik lagi untuk melengkapi penampilan kami yang masih kacau balau. Sebagian besar sudah berseragam lengkap, namun ada juga yang belum. Mereka yang belum dihukum. Yang belum lengkap namun mengaku sudah lengkap juga dihukum, disuruh membasahi sekujur tubuh dengan air di kamar mandi.
Lalu di depan barak kami dimarahi. Pelatih mengomel dengan alasan katanya kami disuruh tidur tapi masih ada yang ngobrol. Lalu ada pula katanya yang tidur tapi masih memakai pakaian latihan, bukan pakaian tidur. Kami disuruh tiarap, berguling telentang menatap bintang. Saat itu pula turun hujan rintik-rintik sedikit.
Ketika itu aku merasa nyawaku belum ngumpul. Terasa seperti mimpi saja. Sedang enak-enak tidur eh dibangunin grabag grubug.
Setelah dimarah-marahi dan dihukum push up, sekitar pukul 01.00 kami diperbolehkan masuk ke barak dan melanjutkan tidur lagi.

Pendadaran yang kedua yaitu pada malam hari tanggal 9 Maret 2012. Sebelumnya kami telah mendengar dari teman yang lain bahwa malam itu akan ada pendadaran lagi sehingga ketika tidur kami tetap dengan pakaian seragam. Topi, kartu nama dan kopel kami lepas namun diletakkan di tempat yang mudah kami gapai. Sepatu, kaos kaki dan karet pengikat juga kami letakkan di tempat yang mudah ditemukan. Aku pun tidur dengan memakai kerudung takut kalau-kalau nanti ketika dibangunkan lupa memakainya. Malam itu kami pun tidur dengan siaga. Sekitar pukul 2-3 kami dibangunkan dengan suara tembakkan dan teriakan pelatih. Pintu barak digedor-gedor dan kami langsung kalang kabut. Namun karena sudah persiapan kami semua sudah berpakaian lengkap. Lalu setelah dibentak-bentak kami digiring menuju barak laki-laki. Disana seluruh peserta pria juga telah berseragam lengkap. Kami berbaris dan disuruh berjalan ke belakang barak pria. Suasananya gelap dan kami tidak tau akan diapakan. Sampai akhirnya kami berbaris mengantri untuk masuk ke dalam sebuah kali sampai sebatas leher. Kami berjejer berpegangan sebatang bambu. Kami semua berendem di pagi buta, basah kuyup, gatel-gatel karena air kotor. Setelah semua mendapat giliran kami dikembalikan lagi ke barak, bersih-bersih untuk persiapan sholat subuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar